Halaman

Minggu, 13 Oktober 2019

Mau Menaikan Poin Angka Krerdit Lebih Cepat? Lakukan ini

Menaikkan poin angka kredit - Merasa lelah mengejar poin angka kredit yang tidak kunjung terkumpul? Jika iya, kini waktunya Anda mengubah polanya. Fokus ke pada aktivitas dan kegiatan yang memiliki angka kredit paling tinggi. Berikut adalah beberapa kegiatan atau aktivitas yang memiliki angka poin kredit yang lumayan, dan bisa Anda mencobanya. 

Cara Menaikkan Poin Angka Kredit

Menaikkan poin angka kredit
Menaikkan poin angka kredit

Karya ilmiah
Karya imiah adalah hasil penelitian yang dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah diambil dari olah kegiatan pemikiran. Tentu saja yang sesuai dengan etika keilmuan. Karya ilmiah ditulis menggunakan parameter seperti ditulis secara berkualitas dan menggunakan teknik penulisan. 

Berbicara tentang kriteria untuk melakukan penelitian, baik untuk karya ilmiah, jurnal, atau untuk penulisan buku memiliki acuannya sendiri. Batas paling tinggi yang diakui dalam penelitian dan transformasi ipteks paling tidak memiliki rata-rata jumlah hasil. Sedangkan untuk kenaikan jabatan, angka kredit maksimal hanya diakui sekali pada satu periode saja.

Kembali fokus ke karya ilmiah, karya ilmiah dapat dikonfirsi dan ditulis dalam bentuk buku. Karya ilmiah yang berbentuk buku tetap mengutamakan ke-originalan pemikiran dan ide. Bentuk karya ilmiah dalam bentuk buku, umumnya akan menjadi buku referensi, monograf dan atau buku ajar, yang sifatnya edukatif. Prinsipnya, buku tersebut dipublikasikan. 

Buku-buku yang dikembangkan dari karya ilmiah dapat digunakan untuk kenaikan jabatan akademik, dan termasuk ke dalam komponen penelitian. Adapun kriteria dan poin penting yang perlu Anda perhatikan. Sebagai berikut. 

a. Buku yang ditulis sesuai dengan bidang keilmuan penulis
b. Merupakan bentuk hasil penelitian dan pemikiran yang masi asli
c. Memiliki ISBN
d. Tebal paling tidak 40 halaman dengan format UNESCO dengan standar 15 x 23 cm. 
e. Dipublikasikan oleh Perguruan Tinggi, Badan Ilmiah ataupun badan organisasi. 
f. Kandungan buku yang diisi tidak menyimpang dari UUD 45

Itulah beberapa syarat tentang kayar ilmiah. Adapun beberapa kasus tentang karya ilmiah. Mungkin Anda juga mengalami pertanyaan serupa seperti berikut. 

a. Bagaimana jika Karya ILmiah di Prosiding Internasional Terindeks Database Internasional? 
Jika karya ilmiah yang terbuat di prosiding Internasional pun akhirnya terindeks oleh web of science dan scopus, maka akan tetap dinilai. Penilaian sama seperti penilaian pada jurnal Internasional. Hanya saja tidak dapat digunakan untuk syarat kenaikan jabatan akademik.

b. Bagaimana jika karya ilmiah dipublikasikan di jurnal Ilmiah nasional dan internasional?
Untuk karya ilmiah yang telah dipublikasikan secara nasional, internasional baik yang bereputasi ataupun tidak harus memenuhi syarat. Syarat tersebut meliputi aturan pencantuman nama penulis. Jadi hanya penulis pertama yang akan disebutkan dalam karya ilmiah. Sedangkan selain penulis utama, disebut penulis pendamping. Adapun istilah penulis koresponden, yaitu penulis pertama dan penulis pendamping yang bertanggungjawab atas karyanya. 

Jurnal 
Apabila Anda ingin meningkatkan poin angka kredit yang memiliki poin kredit lumayan besar, Anda bisa membuat jurnal. Berbicara jurnal, jurnal memiliki dua bentuk, pertama berbentuk jurnal berkala ilmiah dan ada pula jurnal yang dikemas dalam bentuk majalah ilmiah. Pada prinsipnya berfungsi untuk meregistrasi kegiatan yang telah memenuhi persyaratan ilmiah minimum. Misal meliputi registrasi kecendekian, mensertifikasi hasil. 

Proses penilaian karya ilmiah pada Jurnal atau berkala ilmiah yang diajukan untuk jabatan akademik dosen jurnal dibedakan menjadi beberapa jurnal. APa sajakah? Yaitu ada jurnal nasional, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional dan jurnal internasional bereputasi. Dari keempat jurnal tersebutlah dapat Anda jadikan patokan. Berikut ulasan lebih fokus di bawah ini. 

a. Jurnal ilmiah nasional
Kriteria jurnal ilmiah nasional paling tidak melingkupi beberapa elemen. Apa sajakah itu? Yang jelas wajib hukumnya bisa memenuhi kaidah ilmiah dan sesuai dengan etika keilmuan, memiliki ISSN dan memiliki terbitan versi online. Hal yang tidak kalah penting dari penulisan jurnal ilmiah nasional bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil penelitian dan disiplin ilmu tertentu. 

Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa jurnal imiah pun juga harus publikasikan. Terkait dengan siapa saja yang berhak menerbitkan? Bisa siapa saja, bisa dari penerbit buku, organisasi keilmuan, badan ilmiah ataupun unit-unit lain. 

Terkait teknis penulisan, gunakan bahasa Indonesia, sedangkan untuk penulisan abstrak, menggunakan bahasa Inggris. Syarat lain, paling tidak Anda memiliki editor yang mengoreksi jurnal Anda, minimal dari dua institusi yang berbeda.  Khusus jurnal yang memenuhi kriteria penilaian dan telah terindeks DOAJ, maka nanti akan diberi nilai maksimal 15.

b. Jurnal nasional terakreditas
Dari segi unsur yang perlu dipenuhi, prinsipnya sama dengan poin (a). Prinsipnya adalah jurnal atau majalah ilmiah Anda setidaknya sesuai dengan jurnal Nasional dan mendapatkan status terakreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Banyak penulis atau peneliti pemula yang berkecimpung dibidang ini, tahu bahwa ada masa berlaku, jadi inilah yang penting Anda perhatikan. 

c. Jurnal internasional
Jika Anda ingin mendapatkan poin kredit  lebih besar, sekaligus memiliki gengsi besar, Anda mungkin bisa mencoba untuk menulis jurnal internasional. Adapun syarat jurnal internasional, diantarannya memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan. Memiliki ISSN dan dari segi penulisan, gunakan bahasa resmi PBB. Setidaknya bahasa resmi yang diakui oleh PBB adalah bahasa Arab, Inggris, Rusia, Perancis, Spanyol dan Tiongkok. 

Adapun syarat lain, setidaknya jurnal Anda memiliki terbitan versi online. Sisanya, jurnal Anda juga memiliki dewan redaksi sebagai pakar atau bidang, minimal dari empat Negara. Khusus untuk artikel ilmiah yang dipublikasikan satu terbitan, maka penulisnya berasa dari 4 negara. Jurnal yang dikatakan sesuai standar jurnal Internasional, paling tidak jurnal telah di indeks  seperti Microsoft academic search, web of science, ditjen diktir dan scopus. 

d. Jurnal internasional bereputasi 
Khussus jurnal internasional bereputasi syarat sama dengan di atas. Hanya saja ada ada tambahan kriteria. Apakah kriteria tersebut? Yaitu jurnal Anda sudah terindeks oleh scopus atau terindeks web of science. Kedua tersebut memiliki impact factor jurnal Anda. Karena ISI Web of Science (Thomson Reuters) ataupun Scimago Journal Rank (SJR) juga berpacu pada dua hal tersebut. Mereka mengambil urutan yang paling tinggi. 

Karya ilmiah Anda yang memiliki jurnal internasional berepotasi yang terindeks, maka akan mendapatkan nilai paling tinggi 30 poin. Adapun syarat mendapatkan jurnal paling tinggi tersebut, syarat jurnal Anda harus terindeks oleh web of science, Microsoft academic search dan scopus namun belum memiliki dampak dari Thomson ataupun SJR. 

Jika jurnal Anda hanya terindeks oleh web of science, Microsoft academic search dan scopus, dan hanya terindeks oleh DOAJ, Copernicus, CABI dan sesuai telah dipertimbangkan oleh Ditjen Dikti, maka akan mendapatkan poin sekitar 20 poin. 

Prosiding
Saya anggap Anda sudah tahu tentang apa itu prosiding. Jika prosiding ingin diajukan untuk poin angka kredit, Anda tetap bisa mengajukannya. Tentu saja dengan syarat dan ketentuan berlaku. Misalnya untuk prosiding seminar (pertemuan ilmiah) juga harus memenuhi kriteria. 

Kriteria prosiding, bisa dicetak dalam bentuk hardcopy ataupun dalam soft copy. Tidak hanya itu, wajib hukumnya juga memiliki ISBN dan ISSN. Agar isinya berkredibilitas, maka perlu yang namannya tim editor yang berpengalaman dibidang ilmunya. Selain itu, wajib pula untuk dipublikasikan dan disebarluaskan. Terkait penyebar luasan, minimal disebarkan minimal secara nasional. 

Berbicara tentan gsyarat buku ilmiah yang dikemas dalam bentuk prosiding, maka perlu memenuhi syara-syarat berikut ini. 

a. Prosiding Seminar Nasional 
Khusus prosiding seminar nasional, wajib untuk menyertakan makalah yang sudah lengkap, menggunakan bahasa Indonesia yang tepat, penulis minimal berasal dari empat institusi, sudah ada tim editor yang sesuai bidang yang ditulis. Syaat lainnya adalah, harus sudah ber-ISBN dan paling tidak telah diterbitkan dipenerbit bereputasi, lembaga ilmiah ataupun di lembaga penelitian. 

b. Prosiding Seminar Internasional 
Syarat untuk karya ilmiah yang prosidingnya untuk keperluan seminar Internasional, syarat yang perlu Anda lakukan. Karya ilmiah ditulis menggunakan bahasa resmi PBB. Sebenarnya syaratnya hampir sama, yaitu pihak editor adalah editor yang sesuai dengan bidangnya, penulis minimal empat orang dari beda Negara dan tentu saja wajib memiliki ISBN.

Itulah beberapa cara untuk mendapatkan poin angka kredit yang memiliki poin lebih besar. Setidaknya besar poin tersebut lebih besar dibandingkan besar poin ketika menjadi pembimbing skripsi, mengajar  ataupun menguji. Bagaimanapun juga, jika orientasinya ingin menambah poin, jika menggandalkan kegiatan yang hanya memperoleh poin kecil, tentu saja akan memakan waktu yang cukup lama. 

Itu sebabnya pula, beberapa dosen yang ingin mengupgrade dirinya ke jenjang lebih tinggi, maka lebih memilih untuk menulis buku, melakukan penelitian atau semacamnya. Memang lebih berat dan jika tidak memiliki skill menulis akan berat. Tapi faktanya, tetap banyak dosen yang memilih untuk melakukannya. 

Karena dosen tidak hanya akan memperoleh poin angka kredit saja, tetapi secara tidak langsung, upaya menulis dan meneliti yang dilakukan pun memberikan manfaat besar untuk pembaca. Sekaligus sasaran dan transformasi kepada peserta didik tepat sasaran, dan hasil penelitiannya, bisa digunakan rujukan untuk para peneliti, mahasiswa atau masyarakat umum. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar