Halaman

Kamis, 10 Oktober 2019

Kelemahan dan Kelebihan Mempublikasikan di Google Scholar

Kelemahan dan Kelebihan Mempublikasikan di Google Scholar - Apakah Anda seorang yang bekerja dibidang akademis? JIka ia, pasti Anda sudah biasa dan sering mendengar tentang istilah apa itu Google Scholar. Jadi, google scholar salah satu layanan online khusus. Yaitu layanan khusus untuk mencari buku-buku elektronik, atau yang akrab kita dengar dengan ebook. Sebenarnya google scholar tidak ha nya  untuk melakukan pencarian ebook, tetapi juga dapat digunakan untuk mencari makalah, jurnal dan publikasi ilmiah. 

Dari segi namannya, google scholar masih menjadi bagian dari google. Layanan google scholar ini sebenarnya masih tergolong baru, baru 2004 yang lalu diluncurkan Laboratorium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC).. Layanan ini ditujukan untuk memudahkan bagi pelajar, dosen dan mahasiswa dalam mencari referensi yang berkredibel. Baik dari referensi dari luar ataupun referensi dari dalam.

Google Schoolar
Google Schoolar

Pada kesempatan kali ini akan mengulas dan membahas tentang apa saja sih manfaat, kelemahan dan peranan google scholar? Agar tidak terlalu lama, langsung saja, berikut adalah ulasan lebih lengkapnya. Semoga bermanfaat. 

Cara Mencari Referensi 
Layanan ini memang lebih simple, karena pencari bisa memasukan data referensi sesuai dengan beberapa cara. Misalnya mencari berdasarkan tahun terbit. Jadi, bagi mahasiswa yang dituntut mencari referensi dari dosen, dan ditekan untuk mencari dari 3 tahun belakang, Anda bisa lebih terfokus. Pertanyaannya adalah, lalu bagaimana carannya?  Yuk Simak Di sini 
a. Kunjungi situs google scholar 
b. Setelah masuk ke google scholar, selanjutnya adalah memasukan kata kunci yang Anda cari
c. Maka, nanti akan ditemukan di sisi kiri, ada bagian custom range, di sanalah Anda akan dituntut untuk masuk ke rentang waktu tahun yang telah disesuaikan. Misal Anda akan mencari tahun penelitian/jurnal/buku yang diterbitkan tahun 2016 sampai 2019. 
d. Setelah itu, tinggal klik dipencarian saja. Maka, akan muncul sumber referensi yang sesuai dengan kata kunci yang Anda tuliskan. Untuk data yang Anda buat, Setidaknya sumber referensi ada yang berbentuk word maupun PDF. 
e. Jika sudah selesai, semuanya tinggal enter. 

Manfaat Google Scholar 
Google scholar juga disebut sebagai perpustakaan daring yang memiliki tampungan yang besar. Kenapa demikian? Jawabannya sederhana, karena google scholar menyimpan data karya ilmiah, peneliti, repository ataupun bentuk lain, yang dapat diakses oleh pengguna.

Kelebihan menggunakan google scholar dianggap lebih akurat, karena terfokus pada karya tulisan yang sifatnya ilmiah. Jadi, semua karya dari penulis, bahkan dari penulis luar sekalipun, asalkan sudah terindeks ke Google Scholar pun akan dapat diakses. nah, naskah ini pun nantinya juga langsung dapat di kutip ataupun disimpan.

Manfaat lain dari google scholar ternyata tidak sekedar itu. Untuk perguruan tinggi, setidaknya perananya mampu meningkatkan webometrik. seperti yang dilansir oleh unnes.ac.id bahwa pada tahun 2012 kriteria penilaian webometrics menggunakan kriteria size, visibility, rich text, dan scholary. Adapun kriteria penilaian yang keluar di tahun 2012 yang lalu webometris menggunakan presence (20%), impact (50%), openess (15%) dan excellence 15%. 

Bagi yang belum terbiasa, mungkin asing dengan istilah seperti prsence, impact, openness dan excellence bukan. Berikut adalah uraiannya. 

a. Presence, merupakan jumlah halaman web host atau yang biasa akrab dengan dunia website, ada istilah webdomain. Jadi dri web host tersebut akan melakukan pengindekan setiap halaman atau tulisan yang telah diposting. 

b. Impact lebih fokus pada konten karya tulis atau jurnal, apakah sudah external inlinks atau tidak. Nah, untuk lembaga misal dalam hal ini prestise institusional, nilai informasi, kinerja akademik dapat dirambah dan diperkenalkan oleh halaman web, maka itu menunjukan bahwa kualitas konten tersebut sudah tersebar luaskan. 

c. Data visibilitas link salah satu untuk mengumpulkan dua provider informasi. Pengumpul data tersebut ada dua macam bentuk, yaitu majestiC SEO dan Ahrefs. Jadi kedua pengumpul data tersebut memiliki crawler berbeda-beda, yang nantinya akan menghasilkan database berbeda pula. Meskipun demikian, mereka berdua bekerja secara bersamaan. 

d. Opennes atau yang lebih akrab disebut dengan jumlah file dokumen. Bentuk dokumen bermacam-macam bentuk, ada dokumen yang berbentuk pdf, adobe postcript, doc dan ppt. jadi, untuk data yang dipublikasikan secara daring, dan di bawah domain website universitas atau perguruan tinggi, maka bisa ditemukan di Google Scholar. 

e. Excellence, yang termasuk dalam ini adalah artikel ilmiah. kumpulan artikel ilmiah publikasi yang yang terindeks. Termasuk juga jumlah paper akademik yang memiliki kualitas. Jadi, paling tidak artikel atau karya ilmiah tersebut telah di publikasi di jurnal yang bereputasi Internasional. Misalnya terindeks di Scimago Institution Ranking ataupun di Google Scholar.

Kelemahan dan Kelebihan Google Scholar

Salah satu google scholar yang mungkin Anda juga merasakan dan anda senangi, yaitu dapat menelusuri dokumen-dokumen pendidikan atau ilmiah lebih lengkap dan banyak. Tidak seperti scopus, dimana scopus hanya menghitung jumlah sitasi diantara dokumen yang diindeks oleh scopus itu sendiri. 

Jika di paragraf di atas dibahas ada kelebihan, maka pasangannya adalah kelemahan. Kelemahan scholar google dokumen atau karya Anda dapat diambil atau diakuisisi oleh oleh dokumen milik scholar. Bagaimana carannya, agar tidak terjadi hal semacam itu? Jadi Anda cukup melakukan verifikasi. Dengan kata lain, kejujuran pemilik profil diandalkan dari profil yang Anda buat dan yang sesuai pemilik profil. 

Jadi, penulisan profil secara jujur dan akurat akan sangat membantu agar karya Anda tidak diambil. Hal ini juga diakui oleh webometrics, dimana dokumen yang disertai dengan profil lengkap dari penulisnya, lebih riskan diselewengkan dan terjadi kecurangan. Mungkin tidak banyak yang berfikiran jika profil itu sangat berpengaruh. Banyak berkat profil dan yang dituliskan, mampu meningkatkan webometrics. Namun perlu dicatat, ketika penulis menunjukan H-Index tinggi, belum tentu jika di cari di scopus, bisa jadi kebalikan, lebih rendah. 

Nah, bagi beberapa orang, menilai seorang dosen atau peneliti produktif atau tidaknya tergantung pada jumlah dokumen yang dipublish di salah satu (webometrics atau di scopus). padahal, bisa jadi mereka hanya fokus di salah satu saja. Jadi, tidak bisa penilaian seorang dosen/peneliti/penulis dilihat dari salah satu media saja.

Persaingan Di Scholar Google
Bagi penulis/peneliti atau dosen yang sudah terbiasa dengan dunia penelitian dan publikasi, sudah terbiasa bersaing agar tulisan dipublikasikan. Nah, bagi pemula, tentu ini tantangan terbesar. karena google scholar sangat selektif ketika menerima dokumen. Jadi tidak semua dokumen masuk dinilai. Jadi hanya dokumen yang dinilai sebagai materi pendidikan yang dihitung oleh scholar google. 

Ada beberapa hal yang seringkali masih membimbingungkan bagi pemula. Jadi dokumen yang dipublikasikan di situs universitas, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan itulah yang disebut scholar google. Intinya adalah, semua hasil laporan pengabdian, hasil skripsi, atau hasil penelitian yang diupload di situs akademik termasuk ke dalamnya.

Jadi, bagi Anda yang masih pemula, dan ingin karya Anda masuk ke google scholar, Anda bisa memulainya dari sekarang. Tenang, karena katanya hasil dari skripsi pun juga dapat dimasukan, syaratnya memang harus diupload. Mengingat sekarang banyak jurnal-jurnal yang temanya begitu-begitu saja, sepertinya Anda untuk meminimalisir hal tersebut. 

Esensi Mengupload di Google Scholar
Bagaimanapun juga, dunia literasi di Indonesia harus mulai dibenahi. Tidak perlu menuntung oranglain. Cukup dimulai dari diri sendiri. Salah satunya cukup dengan melakukan penelitian dan kajian yang benar-benar berbeda dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dampak yang ditujukan tepat sasaran, tersebar dan tentunya dapat diaplikasikan oleh masyarakat. 

Karena kita perlu kembali mengingat bahwa suatu bangsa bisa maju karena banyak kajian dan hasil penelitian yang memang mengulas permasalahan yang terjadi di masyarakat. Sehingga hasil penelitian atau kajian tersebut, akhirnya pun lahir memberikan solusi dan dampaknya pun jelas, yaitu meningkatkan edukasi masyarakat terhadap masalah yang dihadapi mereka. 

Sangat disayangkan sekali semisal apabila isi tema yang dibahas banyak kesamaan sudut pandang sesuai penelitian sebelum-sebelumnya. Jadi seakan-akan tidak ada pembaharuan atau ide segar. Nah, kini saatnya untuk mengisikan dokumen di google scholar dengan hasil peneltiian yang bermutu daan berbeda dari pada umumnya. Jadi mengsubmite bukan karena tuntutan, syarat, poin kredit, atau jabatan. Tetapi memang ingin memberikan solusi terhadap apa yang terjadi di masyarakat. Jadi lebih pada esensinya, bukan karena tujuan pribadi yang sifatnya pun juga personal. 

Bagaimanapun juga, semua kemajuan dilandasi dari kesadaran diri dan pendidikan yang murni. Tidak menjadikan pendidikan sebagai kedok untuk kepentingan dompet pribadi. Lebih dari itu, untuk mengajak pembaca dan masyarakat juga memiliki wawasan, ilmu pengetahuan. Karena mereka juga berhak untuk mendapatkan ilmu tersebut. Jika semua sudah demikian, maka tidak heran Indonesia pun berpeluang besar menjadi Negara yang maju dan berdigdaya. Semoga dengan ulasan tentang google scholar ini bermanfaat.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar