Halaman

Minggu, 13 Oktober 2019

Mau Menaikan Poin Angka Krerdit Lebih Cepat? Lakukan ini

Menaikkan poin angka kredit - Merasa lelah mengejar poin angka kredit yang tidak kunjung terkumpul? Jika iya, kini waktunya Anda mengubah polanya. Fokus ke pada aktivitas dan kegiatan yang memiliki angka kredit paling tinggi. Berikut adalah beberapa kegiatan atau aktivitas yang memiliki angka poin kredit yang lumayan, dan bisa Anda mencobanya. 

Cara Menaikkan Poin Angka Kredit

Menaikkan poin angka kredit
Menaikkan poin angka kredit

Karya ilmiah
Karya imiah adalah hasil penelitian yang dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah diambil dari olah kegiatan pemikiran. Tentu saja yang sesuai dengan etika keilmuan. Karya ilmiah ditulis menggunakan parameter seperti ditulis secara berkualitas dan menggunakan teknik penulisan. 

Berbicara tentang kriteria untuk melakukan penelitian, baik untuk karya ilmiah, jurnal, atau untuk penulisan buku memiliki acuannya sendiri. Batas paling tinggi yang diakui dalam penelitian dan transformasi ipteks paling tidak memiliki rata-rata jumlah hasil. Sedangkan untuk kenaikan jabatan, angka kredit maksimal hanya diakui sekali pada satu periode saja.

Kembali fokus ke karya ilmiah, karya ilmiah dapat dikonfirsi dan ditulis dalam bentuk buku. Karya ilmiah yang berbentuk buku tetap mengutamakan ke-originalan pemikiran dan ide. Bentuk karya ilmiah dalam bentuk buku, umumnya akan menjadi buku referensi, monograf dan atau buku ajar, yang sifatnya edukatif. Prinsipnya, buku tersebut dipublikasikan. 

Buku-buku yang dikembangkan dari karya ilmiah dapat digunakan untuk kenaikan jabatan akademik, dan termasuk ke dalam komponen penelitian. Adapun kriteria dan poin penting yang perlu Anda perhatikan. Sebagai berikut. 

a. Buku yang ditulis sesuai dengan bidang keilmuan penulis
b. Merupakan bentuk hasil penelitian dan pemikiran yang masi asli
c. Memiliki ISBN
d. Tebal paling tidak 40 halaman dengan format UNESCO dengan standar 15 x 23 cm. 
e. Dipublikasikan oleh Perguruan Tinggi, Badan Ilmiah ataupun badan organisasi. 
f. Kandungan buku yang diisi tidak menyimpang dari UUD 45

Itulah beberapa syarat tentang kayar ilmiah. Adapun beberapa kasus tentang karya ilmiah. Mungkin Anda juga mengalami pertanyaan serupa seperti berikut. 

a. Bagaimana jika Karya ILmiah di Prosiding Internasional Terindeks Database Internasional? 
Jika karya ilmiah yang terbuat di prosiding Internasional pun akhirnya terindeks oleh web of science dan scopus, maka akan tetap dinilai. Penilaian sama seperti penilaian pada jurnal Internasional. Hanya saja tidak dapat digunakan untuk syarat kenaikan jabatan akademik.

b. Bagaimana jika karya ilmiah dipublikasikan di jurnal Ilmiah nasional dan internasional?
Untuk karya ilmiah yang telah dipublikasikan secara nasional, internasional baik yang bereputasi ataupun tidak harus memenuhi syarat. Syarat tersebut meliputi aturan pencantuman nama penulis. Jadi hanya penulis pertama yang akan disebutkan dalam karya ilmiah. Sedangkan selain penulis utama, disebut penulis pendamping. Adapun istilah penulis koresponden, yaitu penulis pertama dan penulis pendamping yang bertanggungjawab atas karyanya. 

Jurnal 
Apabila Anda ingin meningkatkan poin angka kredit yang memiliki poin kredit lumayan besar, Anda bisa membuat jurnal. Berbicara jurnal, jurnal memiliki dua bentuk, pertama berbentuk jurnal berkala ilmiah dan ada pula jurnal yang dikemas dalam bentuk majalah ilmiah. Pada prinsipnya berfungsi untuk meregistrasi kegiatan yang telah memenuhi persyaratan ilmiah minimum. Misal meliputi registrasi kecendekian, mensertifikasi hasil. 

Proses penilaian karya ilmiah pada Jurnal atau berkala ilmiah yang diajukan untuk jabatan akademik dosen jurnal dibedakan menjadi beberapa jurnal. APa sajakah? Yaitu ada jurnal nasional, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional dan jurnal internasional bereputasi. Dari keempat jurnal tersebutlah dapat Anda jadikan patokan. Berikut ulasan lebih fokus di bawah ini. 

a. Jurnal ilmiah nasional
Kriteria jurnal ilmiah nasional paling tidak melingkupi beberapa elemen. Apa sajakah itu? Yang jelas wajib hukumnya bisa memenuhi kaidah ilmiah dan sesuai dengan etika keilmuan, memiliki ISSN dan memiliki terbitan versi online. Hal yang tidak kalah penting dari penulisan jurnal ilmiah nasional bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil penelitian dan disiplin ilmu tertentu. 

Seperti yang disinggung sebelumnya bahwa jurnal imiah pun juga harus publikasikan. Terkait dengan siapa saja yang berhak menerbitkan? Bisa siapa saja, bisa dari penerbit buku, organisasi keilmuan, badan ilmiah ataupun unit-unit lain. 

Terkait teknis penulisan, gunakan bahasa Indonesia, sedangkan untuk penulisan abstrak, menggunakan bahasa Inggris. Syarat lain, paling tidak Anda memiliki editor yang mengoreksi jurnal Anda, minimal dari dua institusi yang berbeda.  Khusus jurnal yang memenuhi kriteria penilaian dan telah terindeks DOAJ, maka nanti akan diberi nilai maksimal 15.

b. Jurnal nasional terakreditas
Dari segi unsur yang perlu dipenuhi, prinsipnya sama dengan poin (a). Prinsipnya adalah jurnal atau majalah ilmiah Anda setidaknya sesuai dengan jurnal Nasional dan mendapatkan status terakreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Banyak penulis atau peneliti pemula yang berkecimpung dibidang ini, tahu bahwa ada masa berlaku, jadi inilah yang penting Anda perhatikan. 

c. Jurnal internasional
Jika Anda ingin mendapatkan poin kredit  lebih besar, sekaligus memiliki gengsi besar, Anda mungkin bisa mencoba untuk menulis jurnal internasional. Adapun syarat jurnal internasional, diantarannya memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan. Memiliki ISSN dan dari segi penulisan, gunakan bahasa resmi PBB. Setidaknya bahasa resmi yang diakui oleh PBB adalah bahasa Arab, Inggris, Rusia, Perancis, Spanyol dan Tiongkok. 

Adapun syarat lain, setidaknya jurnal Anda memiliki terbitan versi online. Sisanya, jurnal Anda juga memiliki dewan redaksi sebagai pakar atau bidang, minimal dari empat Negara. Khusus untuk artikel ilmiah yang dipublikasikan satu terbitan, maka penulisnya berasa dari 4 negara. Jurnal yang dikatakan sesuai standar jurnal Internasional, paling tidak jurnal telah di indeks  seperti Microsoft academic search, web of science, ditjen diktir dan scopus. 

d. Jurnal internasional bereputasi 
Khussus jurnal internasional bereputasi syarat sama dengan di atas. Hanya saja ada ada tambahan kriteria. Apakah kriteria tersebut? Yaitu jurnal Anda sudah terindeks oleh scopus atau terindeks web of science. Kedua tersebut memiliki impact factor jurnal Anda. Karena ISI Web of Science (Thomson Reuters) ataupun Scimago Journal Rank (SJR) juga berpacu pada dua hal tersebut. Mereka mengambil urutan yang paling tinggi. 

Karya ilmiah Anda yang memiliki jurnal internasional berepotasi yang terindeks, maka akan mendapatkan nilai paling tinggi 30 poin. Adapun syarat mendapatkan jurnal paling tinggi tersebut, syarat jurnal Anda harus terindeks oleh web of science, Microsoft academic search dan scopus namun belum memiliki dampak dari Thomson ataupun SJR. 

Jika jurnal Anda hanya terindeks oleh web of science, Microsoft academic search dan scopus, dan hanya terindeks oleh DOAJ, Copernicus, CABI dan sesuai telah dipertimbangkan oleh Ditjen Dikti, maka akan mendapatkan poin sekitar 20 poin. 

Prosiding
Saya anggap Anda sudah tahu tentang apa itu prosiding. Jika prosiding ingin diajukan untuk poin angka kredit, Anda tetap bisa mengajukannya. Tentu saja dengan syarat dan ketentuan berlaku. Misalnya untuk prosiding seminar (pertemuan ilmiah) juga harus memenuhi kriteria. 

Kriteria prosiding, bisa dicetak dalam bentuk hardcopy ataupun dalam soft copy. Tidak hanya itu, wajib hukumnya juga memiliki ISBN dan ISSN. Agar isinya berkredibilitas, maka perlu yang namannya tim editor yang berpengalaman dibidang ilmunya. Selain itu, wajib pula untuk dipublikasikan dan disebarluaskan. Terkait penyebar luasan, minimal disebarkan minimal secara nasional. 

Berbicara tentan gsyarat buku ilmiah yang dikemas dalam bentuk prosiding, maka perlu memenuhi syara-syarat berikut ini. 

a. Prosiding Seminar Nasional 
Khusus prosiding seminar nasional, wajib untuk menyertakan makalah yang sudah lengkap, menggunakan bahasa Indonesia yang tepat, penulis minimal berasal dari empat institusi, sudah ada tim editor yang sesuai bidang yang ditulis. Syaat lainnya adalah, harus sudah ber-ISBN dan paling tidak telah diterbitkan dipenerbit bereputasi, lembaga ilmiah ataupun di lembaga penelitian. 

b. Prosiding Seminar Internasional 
Syarat untuk karya ilmiah yang prosidingnya untuk keperluan seminar Internasional, syarat yang perlu Anda lakukan. Karya ilmiah ditulis menggunakan bahasa resmi PBB. Sebenarnya syaratnya hampir sama, yaitu pihak editor adalah editor yang sesuai dengan bidangnya, penulis minimal empat orang dari beda Negara dan tentu saja wajib memiliki ISBN.

Itulah beberapa cara untuk mendapatkan poin angka kredit yang memiliki poin lebih besar. Setidaknya besar poin tersebut lebih besar dibandingkan besar poin ketika menjadi pembimbing skripsi, mengajar  ataupun menguji. Bagaimanapun juga, jika orientasinya ingin menambah poin, jika menggandalkan kegiatan yang hanya memperoleh poin kecil, tentu saja akan memakan waktu yang cukup lama. 

Itu sebabnya pula, beberapa dosen yang ingin mengupgrade dirinya ke jenjang lebih tinggi, maka lebih memilih untuk menulis buku, melakukan penelitian atau semacamnya. Memang lebih berat dan jika tidak memiliki skill menulis akan berat. Tapi faktanya, tetap banyak dosen yang memilih untuk melakukannya. 

Karena dosen tidak hanya akan memperoleh poin angka kredit saja, tetapi secara tidak langsung, upaya menulis dan meneliti yang dilakukan pun memberikan manfaat besar untuk pembaca. Sekaligus sasaran dan transformasi kepada peserta didik tepat sasaran, dan hasil penelitiannya, bisa digunakan rujukan untuk para peneliti, mahasiswa atau masyarakat umum. 

Sabtu, 12 Oktober 2019

6 Ciri Jurnal yang Dapat Dipublikasi

6 Ciri Jurnal yang Dapat Dipublikasi - Bagi kalian mahasiswa dan kalangan akademisi, sudah tidak asing kan dengan kata jurnal ilmiah? Ya, Jurnal ilmiah dianggap sebagai sumber informasi primer di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasilhasil penelitian terbarunya. Karena itulah, keberadaan jurnal ilmiah merupakan hal yang penting untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Ada beberapa jenis jurnal yang dapat ditemui, diantaranya adalah Professional or Trade Journals, Popular Journals, dan Scholarly Journals. Tujuan pembuatan jurnal adalah untuk mengembangkan sebuah penelitian yang telah dituliskan serta menjadi acuan untuk para peneliti lainnya sedang melakukan kegiatan penelitian yang sejenis. Pada umumnya jurnal memiliki cakupan materi yang luas namun sangat padat, hanya terdiri dari 6 hingga 8 halaman, namun di setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan.

Halaman yang cukup padat inilah menjadi tantangan bagi penulisnya. Tidak seperti karya ilmiah ataupun novel yang mana penulis dapat mendeskripsikan secara detail, jurnal ilmiah hanya mengijinkan tidak sampai 10 halaman untuk menyampaikan isi jurnal. Dalam penyusunannya jurnal tidak seperti menulis biasa. Ada aturan yang harus dipatuhi, baik dari segi tulisan, isi, dan tata bahasa. 

6 ciri jurnal yang dapat dipublikasi
6 ciri jurnal yang dapat dipublikasi

Jika Anda ingin jurnal bisa terpublikasi dengan baik, tentunya Anda harus mengetahui ciri-ciri jurnal yang dapat dipublikasikan. Meski sudah banyak akademisi yang mengetahui cara membuat jurnal yang benar, namun masih saja ada beberapa keselahan yang sering dilakukan saat membuat jurnal. Berikut ini kami rangkum ciri-ciri jurnal yang dapat dipublikasikan. 

1. Kalimat Singkat, Padat, dan Jelas
JJurnal atau karya ilmiah merupakan tulisan akademis yang seharusnya ditulis langsung pada poin-poinnya atau “Straight to the point”. Supaya jurnal bisa langsung dipublikasikan, buatlah jurnal secara singkat, padat, dan jelas. Permasalahan yang sering terjadi adalah kebanyakan penulis di Indonesia cenderung berbelit-belit dalam menyampaikan sebuah ide. 

Dalam penulisan sebuah paragraf, paragraf yang bagus memiliki 1 ide pokok yang lebih baik diletakkan di kalimat pertama kemudian diikuti penjelasan 3-5 kalimat (deduksi). Untuk menghindari hal ini, penulis disarankan untuk membuat kerangka penulisan (outline) untuk menghindari menulis ide dengan berbelit-belit.

Outline akan membantu Anda dalam memetakan penjelasan pada jurnal. Sayangnya masyarakat Indonesia masih terbiasa dengan penulisan yang berbelit-belit, dimana mereka akan lebih suka menjelaskan alasan-alasan umum dulu baru ide pokok. Contohnya ketika ada kasus anak terlambat sekolah, budaya di Indonesia pasti akan menjelaskan dulu alasan kenapa ia telat. "Maaf pak, saya tadi sebenarnya bangun pagi, kemudian ban sepeda saya bocor, jadinya saya telat masuk sekolah."

Hal tersebut boleh dilakukan ketika Anda membuat suatu karya fiksi berupa novel atau cerpen. Tapi jika Anda membuat jurnal, harus diutamakan justru sebaliknya, yakni ide pokok. Sedangkan dalam jurnal karya ilmiah hal yang paling diutamakan adalah pernyataan ide pokok terlebih dahulu, baru diikuti oleh kalimat penjelas. Walaupun cara berpikir sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya, tetapi gaya penulisan yang baik bisa dilatih dengan menggunakan outline.

2. Jangan Mengulang Kalimat Berlebihan 
Biasanya pengulangan kalimat secara berlebihan karena penulis ingin jurnalnya padat dan banyak halaman. Sehingga penulis cenderung mengulang satu paragraf yang isinya sama. Jadi di beberapa paragraf penulisan berbeda namun isinya sama. Hal ini sering terjadi pada bagian hasil interview. Kebanyakan penulis Indonesia selalu mengulang-ulang 1 poin saja. Idealnya, cukup finding disebutkan satu kali di awal, kemudian dijelaskan dengan hasil kuesioner atau interview tanpa harus menyebutkan finding tersebut dalam setiap kutipan hasil interview.

Padahal pengulangan berlebih akan membuat jurnal menjadi tidak efektif. Namun banyak penulis yang melakukan pengulangan disebabkan karena penulis sudah kehabisan bahan. Yang perlu di garis bawahi adalah membuat jurnal bukan soal banyak sedikitnya jumlah halaman. Namun seberapa akurat dan berpengaruhnya informasi yang kita tulis. 

Berkaitan dengan hasil penelitian maka kevalidan data menjadi poin penting juga. Kevalidan ini bisa dilihat dari bagaimana peneliti menggunakan metode penelitian, cara pengambilan data, pengolahan data serta hasil dari penelitian itu sendiri. Jangan sampai penelitan Anda merupakan penelitian yang salah atau data yang digunakan tidak valid. Sebab, proses yang panjang dalam pembuatan jurnal akan sia-sia jika Anda salah menginput data. 

3. Gunakan Kalimat yang Penting
Saat duduk di bangku sekolah, anak-anak kerap diajarkan untuk belajar menulis bebas dan dinilai berdasarkan banyak sedikitnya tulisan. Konsep sederhana inilah yang akhirnya terbawa hingga sekarang ketika kita sedang menulis jurnal ilmiah, skrips, bahkan thesis. Meski begitu kabar baiknya sekarang sudah banyak dosen atau pengajar yang memahami bahwa skripsi, tesis, dan disertasi, bukan soal banyak sedikit jumlah halaman. Tetapi bagaimana suatu makalah tersebut memiliki powerful yang artinya memiliki konten yang berkualitas. 

Tidak perlu menjelaskan hal yang tidak perlu dijelaskan, karena di dalam sebuah jurnal, harus fokus pada ide jurnal tersebut. Agar jurnal Anda dapat dipublikasikan dan mempunyai konten yang bagus maka Anda harus menggunakan prinsip kehematan dalam menulis. Kehematan adalah penggunaan kata-kata secara hemat, tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah informasi. Yang sering terjadi penulis sering melakukan pengulanagn subyek, pemakaian superordinat pada hiponimi kata, pemakaian sinonim yang tidak diperlukan, hingga penjamakan yang tidak diperlukan. Jurnal harus ditulis dengan kalimat efektif yang berarti juga harus tepat dalam memilih kata. Ketepatan ialah pemakaian diksi atau pilihan kata harus tepat.

4. Hindari Penggunaan Istilah yang Salah 
Dalam penulisan jurnal perhatikan betul istilah yang akan Anda gunakan. Terutama istilah-istilah yang masih awam dimengerti masyarakat umum. Penggunaan istilah yang salah sering ditemui terutama tentang penggunaan istilah-istilah dalam metode pembelajaran dan penelitian. Dalam bahasa Indonesia, model pembelajaran merujuk pada cara mengajar, sedangkan dalam bahasa inggris, tidak ada istilah “Learning model” adanya “Method/strategy”.

Agar jurnal terjaga kualitasmya maka gunakan istilah yang sesuai KBBI saja. Sebab masih banyak mahasiswa masih bingung dengan penggunaan istilah dalam penelitian korelasi dan eksperimen. Dalam penelitian korelasi, yang dicari adalah hubungan antar variabel tanpa ada treatment. Sedangkan dalam penelitian eksperimen, peneliti memberikan treatment, dan segala perubahan yang terjadi pada variabel penelitian disebabkan oleh treatment. Sehingga, penggunaan kata “efek (effect)” lebih tepat digunakan pada penelitian eksperimental, dan hubungan (influence) pada penelitian korelasi.

5. Pastikan Benar Dalam Penerjemahan 
Dapat dipastikan sebagai penulis jurnal kita butuh referensi dalam menulis. Referensi ini bisa dicari melalui buku, jurnal maupun penelitian lainnya. Referensi juga tidak dibatasi harus dari Indonesia, Anda juga bisa mengambil jurnal dari luar negeri. Kalau jurnal Bahasa Indonesia akan lebih mudah untuk dimengerti karena bahasanya sama dengan bahasa sehari-hari kita. Namun berbeda jika referensi jurnal yang Anda gunakan adalah jurnal luar negeri. 

Tantangan selanjutnya ketika Anda mengambil referensi dari buku atau jurnal luar negeri, Anda harus benar-benar tahu arti yang sebenarnya dari kalimat tersebut. Jangan sampai jurnal Anda salah tulis karena kesalahan penerjemahan. Menerjemahkan naskah akademik bidang lain dengan hasil maksimal dalam waktu yang cepat dan harga murah sudah pasti tidak mungkin. Anda harus membutuhkan mesin penerjemah (seperti Google Translate), tetapi jurnal tidak bisa diterjemahkan dengan mesin karena mesin tidak punya “Feeling dan sense of language”. Maka Anda bisa kok meminta tolong penerjemah atau teman Anda yang ahli dalam bahasa untuk membantu Anda membuat jurnal.

6. Kata Baku dan Tidak Baku
Kualitas jurnal dinilai juga dari bagaimana Anda memilih kata baku atau tidak baku. Pemilihan kata baku bergantung pada jenis tulisan apa yang ingin Anda sampaikan. Karena untuk keperluan akademik, tentu kata yang tepat untuk jurnal adalah kata baku. Kata baku akan dibaca lebih sopan dan kita dapat mengaplikasikan penggunakan bahasa dengan benar.

Jangan lupa perhatikan juga kata usang. Makna dari kata usang sendiri yakni penggunaan kata atau pelafan yang sama namun maknanya berbeda.Usang juga bisa didefiniksan dalam dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik. Maka penggunaannya harus dihindari.

Penggunaan kata usang ini terjadi biasanya karna penulis kekurangan bahan sehingga ingin menambah jumlah kata dalam tulisannya. Jika Anda mulai tergoda untuk memakai kata-kata usang, cobalah untuk mencari kata lain saja. Hal ini menghindari bias pada satu kalimat yang ditulis. Seorang penulis justru dianggap menarik ketika buku yang diterbitkan memiliki daya tarik pada tulisannya yang sederhana. Meski sederhana tapi menimbulkan gairah, menggerakkan semangat, berisi informasi, mengasyikkan, baru, atau aneh.

Beberapa hal di atas merupakan 6 cara supaya jurnal yang Anda buat dapat dipublikasikan dengan mudah. Semoga Anda terus belajar dan pantang menyerah untuk mewujudkan tulisan jurnal yang berkualitas. Jangan patah semangat, percayalah tulisan yang Anda buat akan bermanfaat bagi banyak orang. Selamat menulis jurnal!

Jumat, 11 Oktober 2019

Mengapa Buku Ajar Penting Bagi Mahasiswa? Ini Alasannya

Buku Ajar Mahasiswa - Pada dasarnya buku ajar memiliki fungsi sebagai pedoman manual bagi siswa dalam belajar dan bagi guru dalam membelajarkan siswa untuk bidang studi atau mata pelajaran tertentu. Dipandang dari segi proses pembelajaran, buku ajar mempunyai peran penting dalam membantu terlaksana dengan baiknya suatu pembelajaran.

Pengembangan buku ajar harus sesuai dengan bahan ajar yang berpacu pada tuntutan kurikulum, artinya bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan Kurikulum yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan baik standar isi, standar proses dan standar kompetensi lulusan. Kemudian karakteristik sasaran disesuaikan dengan lingkungan, kemampuan, minat, dan latar belakang siswa. 
Lantas siapa yang membuat buku ajar? Kalau dibangku sekolah ya guru. Kalau dibangku perkuliahan ya seorang dosen. 

Manfaat Buku Ajar Bagi Mahasiswa

Buku ajar mahasiswa
Buku ajar mahasiswa

Penulis yang memiliki kompetensi dibidang ilmu yang akan ditulis sangat penting. Tujuannya agar buku yang Anda tulis tetap bisa menjaga kualitas isi buku. Buku ajar diharapkan dapat menjadi buku pedoman bagi mahasiswa dalam menempuh pendidikannya. Pada artikel kali ini, kita akan mengulas apa manfaat buku ajar bagi mahasiswa. Berikut ini ulasannya. 

1. Materi Tambahan
Bagi mahasiswa, buku ajar berfungsi sebagai buku pendamping pelajaran. Sehingga ketika dosen memberikan materi, mahasiswa sudah dapat mempersiapkan sebelumnya. Maka dalam pembuatan buku ajar, kriteria buku ajar yang baik paling utama yaitu dapat menarik perhatian peserta didik. Caranya dengan membuat pembahasan semenarik mungkin. Pembahasan yang menarik tentu akan membuat peserta didik jadi perhatian. Sebenarnya tidak hanya dikhususkan untuk buku ajar, tetapi juga berlaku untuk jenis buku yang lain. 

Kita bisa lihat dari penulisan buku fiksi maupun buku nonfiksi seperti buku motivasi ataupun buku yang mengasah ketrampilan. Beberapa jenis buku tersebut bisa diterbitkan karena memiliki daya tarik tersendiri. Sebagai contoh sederhana, buku novel. Ada daya tarik yang disematkan di dalam buku novel. Sehingga menjadikan pembaca ikut terbawa, dan ketika membaca seolah-olah ikut merasakan apa yang disampaikan oleh penulisnya. Cara dalam menarik perhatian semacam inilah yang juga perlu dipelajari oleh seorang penulis buku ajar.

2. Memotivasi Mahasiswa
Seperti yang disampikan pada poin pertama, bahwa daya tarik menjadi poin penting dalam pembuatan buku ajar yang bisa dilirik oleh peserta didik. Maka, ketika buku ajar ini berhasil menarik perhatian mahasiswa, harapannya buku ajar dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa, lewat materi buku ajar yang disampaikan.

Untuk itu penulis buku ajar setidaknya memiliki ketrampilan dibidang ini. Mengingat buku ajar dari segi konteks isi dan aturan penulisan berpacu pada kurikulum dan rencana pembelajaran, maka wajar jika penulisan buku ajar cenderung kaku. Padahal, kita tahu bahwa buku ajar mampu memotivasi mahasiswa untuk belajar dan mempelajari.

3. Membuat Perhatian
Ketika motivasi belajar sudah dapat didorong secara mandiri melalui buku ajar, maka fungsi buku ajar selanjutnya adalah membuat mahasiswa perhatian terhadap materi-materi yang disampaikan dosen. Ketika motivasi tersebut terpelihara, maka akan mendorong keluarnya atensi atau perhatian. Hal ini membuat mahasiswa menjadi perhatian terhadap sub-sub materi saat dosen menjelaskan. Tentunya ini akan membantu dosen saat menjelaskan di kelas. Dosen hanya perlu merefresh kembali materi yang sudah ditulis dalam buku ajar.

Nah, tantangan bagi penulis buku ajar memang lebih berat. Karena butuh ketrampilan khusus agar mampu menumbuhkan atensi pembaca. Mengingat ulasan yang disampaikan bukanlah tentang fiksi, melainkan lebih ulasan formal. Tantangan membuat buku ajar tentang bagaimana membuat buku ini menjadi menarik dan memikat bagi mahasiswa layaknya buku-buku novel yang mampu mendorong mereka betah membaca hingga buku selesai.

4. Materi yang Runtut
Dalam menyajikan materi, penulis harus memilih materi-materi dan menyusunnya ke dalam bab-bab yang runtut. Penyajian materi bisa dilakukan dengan mengurutkan materi yang mudah ke materi yang lebih sulit. Hal yang sebaiknya juga tidak terlupa adalah menyajikan rangkuman dengan tulisan yang menyeluruh dari isi buku. Materi yang runtut akan memudahkan para mahasiswa dalam mempelajari buku ajar. Mereka akan lebih mudah menentukan mana materi yang dianggap sulit ataupun sebaliknya.

Penyajian materi masih berkaitan dengan isi inti silabus. Penulis boleh menyisipkan tabel berisi rancangan penyajian kuliah. Rancangan tersebut meliputi urutan pertemuan, pokok/subpokok bahasan, alokasi waktu, referensi dan rujukan literatur, metode pembelajaran serta peran, dan tugas mahasiswa. Selain itu, tambahkan juga latihan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dan daftar pustaka sebagai pedoman referensi lengkap.

5. Belajar Mandiri
Buku ajar memang bertujuan untuk membantu guru/dosen/pendidik dalam menjelaskan secara materi. Oleh sebab itu, sejak awal, ketika hendak menulis buku, buku dikemas sebagai solusi. Yaitu dapat digunakan untuk mendorong peserta didik belajar dengan menggunakan buku ajar yang telah ada.

Jadi, mahasiswa tidak mengandalkan belajar di sekolah. Melainkan bisa menjadikan buku pegangan tersebut untuk panduan belajar di rumah secara mandiri. Jadi, ketika ada materi yang belum bisa dipahami, dapat ditanyakan saat proses belajar di sekolah. Secara tidak langsung, peserta didik sejak awal terdidik untuk hidup mandiri.

6. Mampu Menstimulasi Otak 
Buku ajar dibuat sebagai bahan ajar atau pendukung pembelajaran. Tujuannya tentu untuk mencerdaskan peserta didik. Cara mencerdaskan yang baik adalah bagaimana cara menstimulus otak. Itu sebabanya penulis buku ajar dituntut untuk mengemas buku ajar sedemikian rupa. Harapannya buku ajar yang ditulis dapat menstimulus otak peserta didik dan lebih mudah dalam memahami materi. 

Bagi seorang penulis buku ajar, menguasai kriteria buku saja tidaklah cukup. Penulis harus tau juga namanya insiatif dan kreativitas mengemaskan isi pesan dan kreativitas mengemas isi pesan yang mengelitik syaraf otak. Tujuannya tidak lain yakni mampu mendorong peserta didiki penasaran dan mau mencoba memprakterkannya. 

7. Kontekstual
Makna kontekstual adalah aspek yang ada dalam lingkungan mahasiswa. Ketika mahasiswa mendapatkan buku ajar mereka akan lebih kontekstual dalam memahami materi dari dosen. Umpamanya, dosen menulis tentang Cahaya (konsep fisika), materinya hendaknya mulai dari cahaya, misalnya cahaya matahari, cahaya lampu, benda-benda yang mengeluarkan cahaya, dan sebagainya. Intinya bekaitan dengan fenomena keseharian dan mudah dipahami mahasiswa.

Demikian juga, jika dosen akan menulis Ilmu tanah, bahan kajian dalam buku ajar dapat dimulai dari tanah yang pernah dilihat mahasiswa. Jika kita dapat menulis buku ajar dimulai dari hal-hal yang telah dikenal mahasiswa, konsep yang akan disajikan akan lebih mudah dikenali dan dipahami mahasiswa. Sajikan contoh-contoh mudah dipahami sesuai dengan tingkat pemahaman dan logika mahasiswa.

8. Semangat Belajar
Buku ajar juga bermanfaat membentu pola pikir mahasiswa. Sebab dalam buku ajar terdiri dari beberapa bab yang saling berkaitan. Apalagi jika buku ajar disusun secara menarik dan runtut. Misal dengan pilihan huruf, tabel, ilustrasi, dan warna yang digunakan sebaiknya menarik bagi mahasiswa. Perwajahan yang baik dan menarik akan memberikan motivasi mahasiswa untuk membaca dan mempelajarinya terus. Pilihlah ilustrasi yang sudah dan mudah dikenal oleh mahasiswa di lingkungannya. Biasanya mahasiswa akan mengkaji secara lebih mendalam terhadap hal-hal yang sudah mereka kenal namun hanya baru sebatas informasi.

Maka sebagai penulis buku ajar, kita harus cermat supaya buku ajar tidak dijauhi oleh mahasiswa. Buatlah buku ajar yang menarik ataupun humoris. Hal itu justru menarik perhatian mahasiswa. Misal dengan penggunaan tokoh kartun atau candaan yang masih relevan akan membuat buku ajar menarik di mata mahasiswa. 

Struktur Isi Buku Ajar
Struktur isi sebuah buku ajar sebaiknya tersusun secara runtut dan rapi sesuai dengan GBPP (Garis Besar Program Pembelajaran) atau biasa disebut silabus. Karena satu mata kuliah diajarkan dalam satu semester maka buku ajar diharapkan bisa dipakai hanya dalam satu semster saja. Dalam satu bab disampaikan dalam satu sampai dua pertemuan kuliah, sehingga rata-rata sebuah buku ajar memiliki 6 sampai 12 bab tergantung dari kompleksitas materi yang diajarkan.

Dalam contoh diatas, setiap subbab terdapat soal-soal, yang bisa dikerjakan oleh mahasiswa sebagai tugas mingguan, atau bisa sebagai latihan di kelas. Namun jelas bahwa setiap isi buku ajar adalah apa yang disampaikan di kelas, karena buku ajar sebagai buku pegangan mahasiswa atau siswa di kelas ketika pengajar menjelaskan materi tersebut. Sehingga apa yang diajarkan di dalam kelas tidak terlalu jauh dari apa yang ada dalam buku ajar.

Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku ajar? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini.

Kamis, 10 Oktober 2019

Kelemahan dan Kelebihan Mempublikasikan di Google Scholar

Kelemahan dan Kelebihan Mempublikasikan di Google Scholar - Apakah Anda seorang yang bekerja dibidang akademis? JIka ia, pasti Anda sudah biasa dan sering mendengar tentang istilah apa itu Google Scholar. Jadi, google scholar salah satu layanan online khusus. Yaitu layanan khusus untuk mencari buku-buku elektronik, atau yang akrab kita dengar dengan ebook. Sebenarnya google scholar tidak ha nya  untuk melakukan pencarian ebook, tetapi juga dapat digunakan untuk mencari makalah, jurnal dan publikasi ilmiah. 

Dari segi namannya, google scholar masih menjadi bagian dari google. Layanan google scholar ini sebenarnya masih tergolong baru, baru 2004 yang lalu diluncurkan Laboratorium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC).. Layanan ini ditujukan untuk memudahkan bagi pelajar, dosen dan mahasiswa dalam mencari referensi yang berkredibel. Baik dari referensi dari luar ataupun referensi dari dalam.

Google Schoolar
Google Schoolar

Pada kesempatan kali ini akan mengulas dan membahas tentang apa saja sih manfaat, kelemahan dan peranan google scholar? Agar tidak terlalu lama, langsung saja, berikut adalah ulasan lebih lengkapnya. Semoga bermanfaat. 

Cara Mencari Referensi 
Layanan ini memang lebih simple, karena pencari bisa memasukan data referensi sesuai dengan beberapa cara. Misalnya mencari berdasarkan tahun terbit. Jadi, bagi mahasiswa yang dituntut mencari referensi dari dosen, dan ditekan untuk mencari dari 3 tahun belakang, Anda bisa lebih terfokus. Pertanyaannya adalah, lalu bagaimana carannya?  Yuk Simak Di sini 
a. Kunjungi situs google scholar 
b. Setelah masuk ke google scholar, selanjutnya adalah memasukan kata kunci yang Anda cari
c. Maka, nanti akan ditemukan di sisi kiri, ada bagian custom range, di sanalah Anda akan dituntut untuk masuk ke rentang waktu tahun yang telah disesuaikan. Misal Anda akan mencari tahun penelitian/jurnal/buku yang diterbitkan tahun 2016 sampai 2019. 
d. Setelah itu, tinggal klik dipencarian saja. Maka, akan muncul sumber referensi yang sesuai dengan kata kunci yang Anda tuliskan. Untuk data yang Anda buat, Setidaknya sumber referensi ada yang berbentuk word maupun PDF. 
e. Jika sudah selesai, semuanya tinggal enter. 

Manfaat Google Scholar 
Google scholar juga disebut sebagai perpustakaan daring yang memiliki tampungan yang besar. Kenapa demikian? Jawabannya sederhana, karena google scholar menyimpan data karya ilmiah, peneliti, repository ataupun bentuk lain, yang dapat diakses oleh pengguna.

Kelebihan menggunakan google scholar dianggap lebih akurat, karena terfokus pada karya tulisan yang sifatnya ilmiah. Jadi, semua karya dari penulis, bahkan dari penulis luar sekalipun, asalkan sudah terindeks ke Google Scholar pun akan dapat diakses. nah, naskah ini pun nantinya juga langsung dapat di kutip ataupun disimpan.

Manfaat lain dari google scholar ternyata tidak sekedar itu. Untuk perguruan tinggi, setidaknya perananya mampu meningkatkan webometrik. seperti yang dilansir oleh unnes.ac.id bahwa pada tahun 2012 kriteria penilaian webometrics menggunakan kriteria size, visibility, rich text, dan scholary. Adapun kriteria penilaian yang keluar di tahun 2012 yang lalu webometris menggunakan presence (20%), impact (50%), openess (15%) dan excellence 15%. 

Bagi yang belum terbiasa, mungkin asing dengan istilah seperti prsence, impact, openness dan excellence bukan. Berikut adalah uraiannya. 

a. Presence, merupakan jumlah halaman web host atau yang biasa akrab dengan dunia website, ada istilah webdomain. Jadi dri web host tersebut akan melakukan pengindekan setiap halaman atau tulisan yang telah diposting. 

b. Impact lebih fokus pada konten karya tulis atau jurnal, apakah sudah external inlinks atau tidak. Nah, untuk lembaga misal dalam hal ini prestise institusional, nilai informasi, kinerja akademik dapat dirambah dan diperkenalkan oleh halaman web, maka itu menunjukan bahwa kualitas konten tersebut sudah tersebar luaskan. 

c. Data visibilitas link salah satu untuk mengumpulkan dua provider informasi. Pengumpul data tersebut ada dua macam bentuk, yaitu majestiC SEO dan Ahrefs. Jadi kedua pengumpul data tersebut memiliki crawler berbeda-beda, yang nantinya akan menghasilkan database berbeda pula. Meskipun demikian, mereka berdua bekerja secara bersamaan. 

d. Opennes atau yang lebih akrab disebut dengan jumlah file dokumen. Bentuk dokumen bermacam-macam bentuk, ada dokumen yang berbentuk pdf, adobe postcript, doc dan ppt. jadi, untuk data yang dipublikasikan secara daring, dan di bawah domain website universitas atau perguruan tinggi, maka bisa ditemukan di Google Scholar. 

e. Excellence, yang termasuk dalam ini adalah artikel ilmiah. kumpulan artikel ilmiah publikasi yang yang terindeks. Termasuk juga jumlah paper akademik yang memiliki kualitas. Jadi, paling tidak artikel atau karya ilmiah tersebut telah di publikasi di jurnal yang bereputasi Internasional. Misalnya terindeks di Scimago Institution Ranking ataupun di Google Scholar.

Kelemahan dan Kelebihan Google Scholar

Salah satu google scholar yang mungkin Anda juga merasakan dan anda senangi, yaitu dapat menelusuri dokumen-dokumen pendidikan atau ilmiah lebih lengkap dan banyak. Tidak seperti scopus, dimana scopus hanya menghitung jumlah sitasi diantara dokumen yang diindeks oleh scopus itu sendiri. 

Jika di paragraf di atas dibahas ada kelebihan, maka pasangannya adalah kelemahan. Kelemahan scholar google dokumen atau karya Anda dapat diambil atau diakuisisi oleh oleh dokumen milik scholar. Bagaimana carannya, agar tidak terjadi hal semacam itu? Jadi Anda cukup melakukan verifikasi. Dengan kata lain, kejujuran pemilik profil diandalkan dari profil yang Anda buat dan yang sesuai pemilik profil. 

Jadi, penulisan profil secara jujur dan akurat akan sangat membantu agar karya Anda tidak diambil. Hal ini juga diakui oleh webometrics, dimana dokumen yang disertai dengan profil lengkap dari penulisnya, lebih riskan diselewengkan dan terjadi kecurangan. Mungkin tidak banyak yang berfikiran jika profil itu sangat berpengaruh. Banyak berkat profil dan yang dituliskan, mampu meningkatkan webometrics. Namun perlu dicatat, ketika penulis menunjukan H-Index tinggi, belum tentu jika di cari di scopus, bisa jadi kebalikan, lebih rendah. 

Nah, bagi beberapa orang, menilai seorang dosen atau peneliti produktif atau tidaknya tergantung pada jumlah dokumen yang dipublish di salah satu (webometrics atau di scopus). padahal, bisa jadi mereka hanya fokus di salah satu saja. Jadi, tidak bisa penilaian seorang dosen/peneliti/penulis dilihat dari salah satu media saja.

Persaingan Di Scholar Google
Bagi penulis/peneliti atau dosen yang sudah terbiasa dengan dunia penelitian dan publikasi, sudah terbiasa bersaing agar tulisan dipublikasikan. Nah, bagi pemula, tentu ini tantangan terbesar. karena google scholar sangat selektif ketika menerima dokumen. Jadi tidak semua dokumen masuk dinilai. Jadi hanya dokumen yang dinilai sebagai materi pendidikan yang dihitung oleh scholar google. 

Ada beberapa hal yang seringkali masih membimbingungkan bagi pemula. Jadi dokumen yang dipublikasikan di situs universitas, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan itulah yang disebut scholar google. Intinya adalah, semua hasil laporan pengabdian, hasil skripsi, atau hasil penelitian yang diupload di situs akademik termasuk ke dalamnya.

Jadi, bagi Anda yang masih pemula, dan ingin karya Anda masuk ke google scholar, Anda bisa memulainya dari sekarang. Tenang, karena katanya hasil dari skripsi pun juga dapat dimasukan, syaratnya memang harus diupload. Mengingat sekarang banyak jurnal-jurnal yang temanya begitu-begitu saja, sepertinya Anda untuk meminimalisir hal tersebut. 

Esensi Mengupload di Google Scholar
Bagaimanapun juga, dunia literasi di Indonesia harus mulai dibenahi. Tidak perlu menuntung oranglain. Cukup dimulai dari diri sendiri. Salah satunya cukup dengan melakukan penelitian dan kajian yang benar-benar berbeda dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Dampak yang ditujukan tepat sasaran, tersebar dan tentunya dapat diaplikasikan oleh masyarakat. 

Karena kita perlu kembali mengingat bahwa suatu bangsa bisa maju karena banyak kajian dan hasil penelitian yang memang mengulas permasalahan yang terjadi di masyarakat. Sehingga hasil penelitian atau kajian tersebut, akhirnya pun lahir memberikan solusi dan dampaknya pun jelas, yaitu meningkatkan edukasi masyarakat terhadap masalah yang dihadapi mereka. 

Sangat disayangkan sekali semisal apabila isi tema yang dibahas banyak kesamaan sudut pandang sesuai penelitian sebelum-sebelumnya. Jadi seakan-akan tidak ada pembaharuan atau ide segar. Nah, kini saatnya untuk mengisikan dokumen di google scholar dengan hasil peneltiian yang bermutu daan berbeda dari pada umumnya. Jadi mengsubmite bukan karena tuntutan, syarat, poin kredit, atau jabatan. Tetapi memang ingin memberikan solusi terhadap apa yang terjadi di masyarakat. Jadi lebih pada esensinya, bukan karena tujuan pribadi yang sifatnya pun juga personal. 

Bagaimanapun juga, semua kemajuan dilandasi dari kesadaran diri dan pendidikan yang murni. Tidak menjadikan pendidikan sebagai kedok untuk kepentingan dompet pribadi. Lebih dari itu, untuk mengajak pembaca dan masyarakat juga memiliki wawasan, ilmu pengetahuan. Karena mereka juga berhak untuk mendapatkan ilmu tersebut. Jika semua sudah demikian, maka tidak heran Indonesia pun berpeluang besar menjadi Negara yang maju dan berdigdaya. Semoga dengan ulasan tentang google scholar ini bermanfaat.  

Rabu, 09 Oktober 2019

Binggung Mencari Referensi? Ini 8 Situs Jurnal Internasional Terpercaya

8 Situs Jurnal Terpercaya - Ketika menulis, baik menulis buku, menulis skripsi hingga melakukan penelitian pasti membutuhkan referensi. Referensi yang dibutuhkan bisa berbentuk jurnal, laporan karya ilmiah dan sejenisnya, dimana kesemuanya sebenarnya dapat Anda dapatkan hanya dengan meng-akses journal internasional ataupun nasional. Pertanyaannya adalah, dimanakah untuk mendapatkan sumber referensi seperti itu? Tentunya yang berdasarkan hasil penelitian dan sifatnya ilmiah.

Tenang, kini perkembangan teknologi semakin memudahkan pengguna lebih lebih mudah. Ada jurnal terbuka yang dapat diakses hanya bermodalkan laptop dan koneksi internet. Jadi tinggal ketik saja, hasil penelitian akan muncul, menawarkan berbagai macam jenis hasil penelitian. Bahkan, Anda pun bisa berlangganan setiap ada dokumen yang baru. 

Kesadaran civitas akademika, kini banyak perguruan tinggi dan kampus yang memberikan akses serta fasilitas agar bisa mengakses jurnal. Baik itu jurnal internasional ataupun jurnal nasional. Mungkin masih ada yang belum tahu, dimana sih mengakses jurnal-jurnal tersebut?  Karena tidak semua penyedia jurnal diakses secara gratis. 

8 Situs Jurnal Internasional Terpercaya

Situs jurnal internasional terpercaya
Situs jurnal internasional terpercaya

Banyak situs penyedia jasa jurnal Internasional yang memiliki akses berbayar. Tentu karena berbayar, kurang diminati untuk peminat di Indonesia. Kelebihan jurnal berbayar, sudah jelas Anda bisa mengakses banyak jurnal, dapat mencari sepuasnya dan unlimited. Berbeda untuk jurnal yang gratisan, akses jurnal yang didapatkan pun juga terbatas. 

Berbicara tentang akses jurnal, pada kesempatan kali ini akan mengulas situs terpercaya untuk mengakses jurnal internasional. Beberapa poin dibawah ini pun bisa Anda catat. 

1. Directory of Open Access Journals 
Jurnal yang dapat diakses secara terbuka yang pertama adalah Directory of Open Access Journals (DOAJ). Situs ini juga termasuk situs yang memuat direktori jurnal dan artikel ilmiah yang dapat diakses oleh semua orang, dan negara-negara di luar pun juga bebas mengakses. 

DOAJ pertamakali diluncur di tahun 2003 yang lalu. Sampai saat ini DOAJ pun setiap tahun mengalami keningkatan koleksi. Setidaknya ada lebih dari 11.000 jurnal. Menariknya ada 127 negara yang telah telah tergabung di dalamnya. 

Akses jurnal DOAJ pun tidak hanya memuat jurnal saja, tetapi juga artikel. Tidak tanggung-tanggung, jumlah artikel yang tersimpan lebih dari 3 juta di situs ini. Jadi, Anda tidak perlu khawatir, ada banyak ulasan yang menarik, dan yang bisa Anda jadikan referensi tulisan Anda. 

Sayangnya, open journal juga memiliki problematika atau dilemma. Karena ada juga yang menyalahkangunakan open acces. Misalnya penulis harus membayar lebih besar uang, karya Anda bisa diakuisisi oleh oknum tertentu. 

Jadi jurnal yang masuk tidak melalui tahap vanity preasses, atau tidak melalui tahap review dari tim jurnal yang menerbitkan. Dampaknya, bisa saja menimbulkan ketidakpercayaan karena validitas dan kredibilitasnya memang kurang meyakinkan. karena syarat sebuah jurnal setidaknya adai pihak viewer journal. Nah, orang-orang yang menyalahgunakan atau yang memiliki niat tidak baik inilah yang nantinya disebut dengan journal predator. Untuk lebih lengkapnya tentang apa itu journal predator dan dampak negatf open acces journal dapat dipelajari lebih lanjut di link berikut.

2. Microsoft Academic
Mungkin ada yang belum pernah mendengar situs satu ini. Jadi Anda bisa mengakses jurnal Internasional dan jurnal nasional lewat Microsoft academic. Lalu bagaimana carannya? Carannya mudah, Anda bisa cukup mengeklik link berikut. Ketika sudah masuk, Anda pun cukup mengetikan kata kunci jurnal yang Anda inginkan. 

Maka dari kata kunci yang Anda cari, situs Microsoft academic pun secara otomatis akan mencari. Kelebihan situs ini adalah, Anda dapat memfokuskan pencarian. Misal, Anda ingin memfokuskan pada date range, penulisnya atau bisa juga mencari affiliationnya. Andapun juga bisa memfokuskan pencarian ke field of study. 

3. Academia.edu 
Akses jurnal internasional maupun nasional yang sudah umum ditemukan adalah academia.edu. Khusus situs ini memang lebih merakyat, maksudnya tidak hanya dosen dan peneliti saja yang biasa menggunakan. Tetapi juga mahasiswa pun juga sering menggunakan situs ini. Bahkan, kadang secara tidak sengaja ketika mencari jurnal atau penelitian, akan terindeks dan muncul di layar google. 

Academia.edu juga termasuk situs yang mendapatkan sebutan jejaring social. Media social dalam hal ini jaringan yang diikuti oleh para akademisi, dan lintas penelitian. Syarat Anda bisa mengakses academia.edu syaratnya wajib memiliki akuny ang tersinkron langsung dengan akun google atau facebook. 

4. Research gate 
Pernah Anda mendengar research gate? Jadi ini sebenarnya salah satu situs atau platform yang termasuk media social. Jadi research gate berbeda dari medsos yang lain. Hanya orang-orang peneliti atau civitas academia. Di sana pun tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi ada banyak penulis, peneliti dari seluruh dunia. 

Sebenarnya tidak sebagai tempat berkumpulnya penulis, peneliti atau dosen dari dunia. Tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mencari jurnal. Cocok untuk Anda yang sedang mencari jurnal di jenjang pendidikan seperti S1 ataupun S2. 

Kelebihan research gate adalah tampilan website lebih ringan. Dibandingkan academia, research gate lebih cepat diakses. Hanya saja, jurnal ini kurang terbuka untuk umum, hanya dapat diakses secara terbatas saja. Dari segi keamanan jurnal, tentu ini baik, karena jurnal yang dikeluarkan harus membutuhkan ijin dari pemiliknya langsung. Tapi dari segi pencari data untuk referensi sangat 
menghambat.

5. Google scholar
Seperti artikel sebelum-sebelumnya, google scholar juga menyajikan ratusan ribu jurnal ilmiah yang dapat Anda manfaatkan untuk sumber referensi. Dari segi namannya, sudah jelas jika situs ini masih milik google. Jadi, google scholar lebih akrab dan lebih mudah diakses. Karena siapapun bisa mengambil jurnal yang tersedia, di dalamnya terdapat jurnal nasional dan jurnal internasional.

Sebenarnya tidak hanya menyediakan jurnal, tetapi juga menyajikan data seperti paper, artiel, tesis, literature dan ebook. Semuanya dapat Anda gunakan secara gratis. Jika Anda ingin turut andil ingin dokumen anda masuk di google scholar, Anda juga bisa loh. Carannya Anda cukup mengupload dokumen atau hasil penelitian Anda di website universitas atau perguruan tinggi, maka secara otomatis karya Anda akan dirayap dan google scholar pun dengan otomatis akan merayap karya Anda. 

6. proQuest 
Bagi seorang dosen dan peneliti, istilah Proques sudah tidak asing. Situs ini juga disebut-sebut sebagai pangkalan data yang menyediakan sumber artikel. Isinya pun tidak jauh beda, menyediakan tentang jurnal ilmiah dari berbagai disiplin ilmu. 

kelemahan menggunakan proquest yang mungkin membuat malas bagi sebagian besar mahasiswa menggunakan ini adalah, karena harus menggunakan ID dan pasword. kelemahan lain dari segi persediaan bandwith ProQuest yang dibatasi, sehingga dapat mempengaruhi kinerja jaringan secara keseluruhan ataupun sebagian.

Pemanfaatan ProQues sampai saat ini cukup antusias. Dari data yang diambil di bulan Juni 2017, menunjukan bahwa jurnal yang diakses bisa mencapai 158 judul. Data atau jurnal yang paling banyak di cari adalah tentang Animal Science sebesar 20%, crop science sebanyak 12% dan disusul Invintro celluler sebanyak 11%. Sisanya, dari banyak elemen hanya diangka 1-6% saja.

7. Ebsco 
Situs ini juga tidak semua orang tahu, tapi situs ini juga dapat dijadikan situs untuk mendapatkan jurnal internasional ataupun hasil penelitian. Dari segi isi dan caranya, prinsipnya sama dengan yang lain-lain. Jadi, Anda pun bisa memanfaatkan situs ini sebaik mungkin. Dimana memang jurnal ini menyediakan jurnal untuk sivitas akademia. kelebihan dari EBSCO ini memiliki kelengkapan, berbagai jurusan ada di sana.

Ebsco juga dapat diartikan sebagai ejournal. Sebenarnya database ebsco terletak di Ipswich, USA. Barangkali ada yang bertanya, apa saja sih database yang dimaksud? Setidaknya ada beberapa bentuk, pertama academic sarch premier (ASP). ASP  berupa 4.678 ful text journal. Kedua tentang 3.618 per reviewed full text journals. Bentuk database yang kedua adalah business source premier (BSP) yang memiliki ful text journal 7.792. terakhir adalah INSPEC. 

8. ScienceDirect
ScienceDirect ini juga sudah akrab mungkin di kalangan dosen atau guru. Karena situs ini juga banyak artikel ilmiah. Sayangnya, memang science direct ini harus berbayar. Karena sudah berbayar, maka Anda pun akan bebas memperoleh akses ke sana lebih banyak jurnal. Khusus yang sudah berlangganan, umumnya memiliki kebebasan untuk mengakses jurnal yang tidak semua orang bisa mengakses. 

Jika Anda seorang peneliti, dosen dan mahasiswa kedokteran pasti lebih akrab dengan science direct. Karena jurnal atau penelitian ilmiah dan medis ada di sini. Sebenarnya ada pula seperti ebook dan jurnal. Jumlahnya pun juga terbilang luar biasa. Setidaknya ada empat bagian utama, pertama tentang physical sciences and engineering. kedua life sciences. Ketiga health sciences dan terakhir adalah sosial sciences and humanities. Di science direct pula, Anda pun juga berlangganan juga loh.

Itulah beberapa situs akses jurnal internasional yang bisa Anda coba. Siapa tahu dari paparan ini, Anda mulai cepat mengerjakan atau menyelesaikan karya ilmiah Anda. Karena Anda setidaknya memperoleh kemudahan untuk mengembangkan materi dan data yang dimaksudkan. Jika dari kesemua saran ada yang kurang srek, Anda bisa mencoba salah satu yang memang Anda nyaman saja. Semoga ulasan ini bermanfaat.